×
Community Blog Bagaimana Perusahaan Fintech Indonesia Mengatasi Tantangan Data

Bagaimana Perusahaan Fintech Indonesia Mengatasi Tantangan Data

Kami membahas bagaimana tiga FinTech Indonesia bermigrasi ke Alibaba Cloud dan mendapatkan keuntungan bisnis yang baru.

Untuk mengakses kisah eksklusif dari pelanggan kami tentang bagaimana FinTech memanfaatkan cloud, download whitepaper Best Practices of Cloud Adoption in Indonesia sekarang.

Seiring dengan melonjaknya tingkat adopsi digital di Indonesia, Anda dapat mengambil pelajaran dari perusahaan-perusahaan di Indonesia. Perusahaan di Indonesia telah menghadapi banyak tantangan dalam beberapa bulan terakhir, mendorong inisiatif digital terbaik di kelasnya di berbagai industri.

Alibaba Cloud telah membantu banyak bisnis Indonesia mendapatkan manfaat dari penggunaan cloud untuk bertransformasi secara digital dan berhasil dalam skala global. Kami juga sangat berperan di bidang FinTech karena rekam jejak yang kuat berkat pengalaman kami dalam solusi FinTech on Cloud yang ekstensif.

Dalam posting kali ini, kami membagikan kisah bagaimana tiga FinTech Indonesia bermigrasi ke Alibaba Cloud dan mendapat banyak bisnis baru yang mereka temukan.

Memperkenalkan Akulaku and DANA

Akulaku dan DANA adalah 2 pemain Fintech terkenal di Indonesia. Keduanya mengandalkan infrastruktur yang terletak di Singapura, tetapi Akulaku dan Dana ingin bekerjasama dengan perusahaan penyedia cloud di Indonesia yang memenuhi persyaratan dan memiliki infrastruktur yang andal.

Dengan adanya 2 data center di Jakarta, jaringan Alibaba Cloud memenuhi kebutuhan kedua bisnis ini. Kedua bisnis ini kini menyimpan data mereka di Indonesia, membantu mereka memenuhi persyaratan compliance lokal.

Keamanan data adalah persyaratan utama untuk perusahaan FinTech. Sebagai penyedia platform e-niaga dan pembiayaan online terkemuka di Asia Pasifik dengan dua juta pengguna aktif, Akulaku menggunakan rangkaian lengkap Security Solutions dari Alibaba Cloud untuk memberikan Akulaku perlindungan data, aplikasi, dan jaringan yang dibutuhkan bisnisnya.

Kami juga bekerjasama dengan Akulaku untuk membantu pembangunan individual credit ratings dan model risk management. Kami dapat melakukan ini karena kami telah berpengalaman membantu Ant Finance (unit bisnis dalam grup Alibaba) sebelumnya. Kami berhasil membantu Akulaku mencari dan menyempurnakan data analytics roadmap mereka.

Data analytics juga sangat penting untuk tim business intelligence DANA. Sebagai penyedia dompet digital terkemuka di Indonesia, DANA mendorong masyarakat Indonesia untuk beralih menjadi generasi cashless dengan 40 juta lebih pengguna. Didukung oleh solusi MaxCompute dan DataWorks dari Alibaba Cloud, DANA menyediakan dashboard intuitif untuk merchantnya, sehingga membantu merchantnya untuk mengakses analytic insights kapan pun mereka membutuhkannya.

Dashboard internal tambahan juga memungkinkan DANA untuk memantau perilaku pengguna dan merchantnya, membantu DANA mendapatkan insights yang mendalam, melakukan segmentasi pelanggan, dan bahkan mendeteksi penipuan. Kemampuan untuk memproses data dalam jumlah besar dari sumber yang berbeda dalam waktu bersamaan memberikan DANA sejumlah kemungkinan bisnis baru dalam waktu yang sangat singkat.

Kedua bisnis ini mengalami pertumbuhan yang substansial, namun hal ini juga menimbulkan tantangan baru dalam bentuk jaringan. Tetapi, berkat solusi Auto Scaling dan Global Network dari Alibaba Cloud, kedua bisnis ini mendapatkan skalabilitas dan keandalan cloud yang tidak ada duanya dan memberikan peluang untuk tumbuh di panggung lokal dan global.

Dengan menggunakan Alibaba Cloud Container for Kubernetes (ACK), tim DANA juga dapat dengan mudah melakukan auto-scale sumber daya dan mendukung volume traffic yang besar.

Alibaba Cloud juga berhasil mengurangi time-to-market untuk DANA. Selama pandemi, DANA memperluas bisnisnya melalui DANA Food, dan meluncurkan EAZY Eats, layanan pemesanan makanan yang sepenuhnya dibangun di Alibaba Cloud hanya dalam 12 minggu.

Migrasi Microservice Investree

12

Baru-baru ini kami juga bekerjasama dengan Investree, salah satu pemain besar di B2B marketplace Indonesia, kami membantu Investree mengubah arsitektur monolithic dan on-premisesnya ke agile dan on-cloud microservices.

Microservices memisahkan frontend layer dari backend platform atau data layer melalui API. Oleh karena itu, setiap komponen platform dapat diperbarui atau diubah secara individual.

Dengan beralih ke microservices, Investree berhasil mengatasi tantangan dari ketangkasan bisnis yang luas dan mengurangi release cyclesnya. Investree tidak lagi harus melakukan hardcode setiap permintaan perubahan di seluruh database, code, dan platform front-endnya.

Komponen microservices juga dipisahkan dan meningkatkan ketahanan jaringan Investree. Selain itu, dengan melakukan hosting platformnya di cloud, Investree sekarang diuntungkan dengan industry-leading SLAs dan redundancy plans yang membuat mereka tetap bekerja dalam basis 24/7.

Perpindahan bisnis ke cloud dapat membantu Fintech Anda mereduksi biaya, mengembangkan aplikasi Anda lebih cepat dari sebelumnya, dan sekaligus membantu Anda memenuhi compliance dan aturan lokal serta ekspektasi pengguna aplikasi Anda.

Alibaba Cloud telah bekerja dengan berbagai bisnis, menyediakan rangkaian produk dan layanan berbasis cloud. Kami dapat membantu Anda menyiapkan, meluncurkan, bahkan berhasil di wilayah mana pun di seluruh dunia. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang pekerjaan kami,download Best Practices of Cloud Adoption in Indonesia sekarang.

0 0 0
Share on

Alibaba Cloud Indonesia

100 posts | 17 followers

You may also like

Comments

Alibaba Cloud Indonesia

100 posts | 17 followers

Related Products